Sabtu, 29 November 2014

Pengertian Asuransi, Jenis-Jenis Asuransi dan Perhitungannya


PENGERTIAN ASURANSI, JENIS-JENIS ASURANSI DAN PERHITUNGANNYA

A.    Pengertian Asuransi
            Asuransi adalah usaha manusia untuk meminimalkan resiko atau bahkan menanggulangi resiko yang mungkin terjadi dengan jalan mengalihkannya kepada pihak ketiga. Asuransi sendiri secara umum di bedakan dalam dua jenis, yaitu asuransi umum dan asuransi jiwa.
Dalam perkembangannya asuransi mengalami banyak perubahan, Jika dahulu asuransi hanya dijadikan pengaman untuk harta dan barang dagangan orang orang Belanda agar terhindar dari kebakaran dan kehilangan saat pengiriman, namun kini asuransi terus berkembang hingga ke hal-hal yang dulu dianggap tidak lumrah sekalipun.

           Asuransi  adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya.
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Badan yang menyalurkan risiko disebut “tertanggung”, dan badan yang menerima resiko disebut “penanggung”. Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh “tetanggung” kepada “penanggung” untuk risiko yang ditanggung disebut “premi”. Ini biasanya ditentukan oleh “penanggung” untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Definisi Asuransi dari Sudut Finansial, Hukum dan Sosial
Sudut Finansial sebagai suatu alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian, dengan cara manggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi akan dibagi secara proposional oleh semua pihak dalam gabungan itu.
Sudut Hukum asuransi merupakan suatu kontrak (perjanjian) pertanggungan risiko antara tertanggung dengan penanggung. Penanggung berjanji akan membayar kerugian yang disebabkan risiko yang dipertanggungkan kepada tertanggung. Sedangkan tertanggung membayar premi secara periodik kepada penanggung. Jadi, tertanggung mempertukarkan kerugian besar yang mungkin terjadi dengan pembayaran tertentu yang relatif kecil.
Sudut Sosial, asuransi didefinisikan sebagai organisasi sosial yang menerima pemindahan risiko dan mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing anggota tersebut. Kerugian setiap anggota dipikul bersama.

B.     Jenis – Jenis Asuransi

1.      Asuransi Kesehatan
            Asuransi kesehatan ini berfungsi untuk menanggung biaya pengobatan ketika pemegang asuransi sakit, pada umumnya biaya yang telah di cover oleh asuransi jenis ini adalah biaya rawat inap, biaya obat, biaya konsultasi dan biaya rawat jalan. Namun biaya yang ditanggung sesuai dengan perjanjian awal yang telah ditetapkan.
Bisa jadi kita telah memiliki asuransi kesehatan namun tidak sadar telah menggunakannya, misal kita adalah karyawan swasta maka secara otomatis perusahaan akan mendaftarkan sebagai nasabah asuransi dengan ketentuan premi yang diambil sebagian dari gaji kita ditambah biaya kesehatan dari perusahaan.

2.      Asuransi Pendidikan
           Asuransi Pendidikan adalah sistem investasi yang bisa dimulai sejak dini untuk mempersiapkan pendidikan buah hati, apalagi jika dihitung dari sekarang maka kita bisa memprediksi biaya pendidikan si kecil ke depannya yang semakin mahal.
Jenis asuransi ini mulai booming pada beberapa tahun ini. Asuransi ini umumnya laris dikalangan keluarga yang baru terbentuk. Asuransi pendidikan bermanfaat untuk untuk menjawab tingginya biaya pendidikan sekarang dan dimasa yang akan datang.
Dengan tabungan pendidikan, orang tua dapat melindungi nilai aset yang mereka miliki terhadap inflasi sehingga tabungan tidak langsung amblas memenuhi kebutuhan pendidikansi anak.
3.      Asuransi Kecelakaan Kerja
             Asuransi ini lazim di kalangan pekerja atau karyawan suatu perusahaan terutama karyawan yang bekerja di daerah yang berbahaya. Biasanya premi dibayarkan oleh perusahaan atas nama karyawan yang telah di daftarkan. Namun jika anda menginginkan mendaftarkan diri secara individu itu juga diperbolehkan.

4.      Asuransi Properti dan kendaraan
             Asuransi properti dan kendaraan adalah jenis asuransi yang melindungi properti kita berupa rumah dan kendaraan (roda dua maupun empat) dari kerusakan atau kemungkinan hilang. Asuransi jenis ini bukan hal baru lagi untuk kalangan menengah ke atas, karena memang segment pasar untuk asuransi ini diperuntukkan golongan menengah ke atas.

5.      Asuransi Jiwa
             Nah Asuransi yang satu ini sudah lebih dahulu dikenal di masyarakat dari pada asuransi-asuransi yang di sebutkan di atas, Asuransi jiwa ini menjamin kita dan sekeluarga secara finansial dari kemungkinan terburuk seperti kematian dan kecelakaan. Asuransi jiwa sendiri terbagi dalam Asuransi jiwa term life dan asuransi jiwa whole life. Asuransi jiwa term life adalah asuransi jiwa yang memiliki jangka waktu tertentu, misalkan 5 tahun atau 10 tahun, untuk asuransi jiwa term life uang setoran premi akan hangus di akhir periode. Sedangkan asuransi jiwa whole life biasanya nilai preminya lebih mahal dari pada term life, namun nilai tunai yang dibayarkan pada kita jika sang tertanggung tidak meninggal selama memiliki masa kontrak juga cukup besar.
Nah setelah mengetahui macam-macam jenis asuransi maka kini saatnya anda menentukan asuransi mana yang cocok dan pas buat anda karena belum tentu semua asuransi bisa pas dan cocok dengan kebutuhan anda. 


C.    Contoh Perhitungan Asuransi
1.      Contoh Kasus Perhitungan Asuransi jiwa

 Cara Hitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa berikut adalah penjelasan metoda yang paling sering dipakai:

·         Metoda Human Life Value, metoda ini perhitungan UP mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap bulan yang kita setahunkan serta dikali dengan ekspektasi lamanya dana tersebut menopang hidup hingga ahli waris mampu untuk mendapatkan income sendiri. Metoda ini tidak perlu mempertimbangkan faktor pertumbuhan dana jika UP tersebut disimpan dalam Bank atau lembaga investasi lain.
Contoh:
Seorang ayah 35 tahun memiliki penghasilan bersih Rp 5 juta setiap bulannya, istri ibu rumah tangga mereka memiliki 1 orang anak usia 9 tahun. Jika sang ayah meninggal maka besarnya UP adalah sebagai berikut:
Human Life Value: Rp 5 juta*12*5 =Rp 300 juta, ini berarti jika diambil sebesar Rp 5 juta setiap bulannya akan bertahan selama 5 tahun untuk biaya hidup jika sang ayang meninggal dunia (tanpa menghitung bunga atau pertumbuhan dana).
·         Metoda Income Based Value, metoda ini perhitungan UP mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap bulan yang kita setahunkan dibagi dengan faktor pertumbuhan dana karena UP tersebut wajib disimpan dalam lembaga investasi selain bank.
Contoh:
Income Based Value: (Rp 5 juta*12)/6 persen = Rp 1 miliar. Penjelasan: mengapa dibagi dengan 6 persen? Karena jika UP diterima maka dana tersebut ditempatkan pada instrument investasi pendapatan tetap seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia), Reksa Dana Pendapatan Tetap, bukan pada Deposito. Secara historis memiliki kinerja setahun pada kisaran 6 persen s/d 8 persen. Jadi uang sebesar Rp 1 miliar akan menghasilkan Rp 5 juta setiap bulannya karena Rp 1 miliar*(6 persen/12)=Rp 5 juta.
·         Metoda Financial Needs Based Value, metoda ini lebih spesifik untuk memproteksi kebutuhan financial dimasa mendatang misalkan dana pendidikan. Dalam prakteknya untuk menghindari pembayaran premi yang sangat besar maka metoda ini tidak bisa berdiri sendiri namun harus dikombinasikan dengan investasi produk yang cocok untuk hal ini adalah asuransi unitlink dimana pengembalian rata-ratanya diatas deposito. metode ini tidak memproteksi penghasilan melainkan kebutuhan keuangan dimasa mendatang.
Contoh:
Financial Needs Based Value: Contoh metoda ini untuk memproteksi biaya pendidikan kelak jika sang ayah meninggal. Misalkan biaya pendidikan di universitas sekarang adalah Rp 200 juta maka 9 tahun lagi biaya pendidikan menjadi sekitar Rp 550 juta dengan perkiraan kenaikan 12 persen setiap tahunnya. Jadi UP untuk memproteksi biaya pendidikan adalah sebesar Rp 550 juta atau kalau ingin lebih murah bisa dengan UP Rp 275 juta dan membeli produk asuransi Unitlink yang sudah  instrumen investasi didalamnya .
Saat ini produk unitlink sudah memiliki rider tambahan untuk memproteksi dan menjamin kelangsungan polis tetap berjalan,  dimana apabila pemegang polis atau sang ayah meninggal dunia maka secara otomatis akan ada pembebasan premi berkala dan akan diberikan santunan sebesar premi berkala sehingga otomatis biaya pendidikan anak sudah terjamin ketika sang ayah meninggal dunia dan sang Ibu yang ditinggalkan tidak perlu pusing memikirkan untuk melanjutkan membayar uang preminya.
Alternatif ini lebih bagus dibandingkan apabila kita memisahkan alokasi dengan membeli reksadana tambahan untuk biaya pendidikan. Karena reksadana tidak akan berlanjut apabila resiko itu terjadi.
Demikian informasi dari beberapa sumber yang dirangkum bagaiamana mengoptimal berapa nilai UP yang wajar sehingga ketika kita meninggal keluarga tercinta tetap dapat melangsungkan kehidupan dengan baik tanpa perlu bergantung pada pihak lain
2.      Contoh Kasus Asuransi Pendidikan:
Biaya pendidikan anak sudah selayaknya diperhitungkan mulai sekarang ini, karena kenaikan biaya pendidikan dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi adalah suatu hal yang pasti dan jumlahnya sangat beragam antara sekolah yang satu dengan yang lain.Tabungan yang susah payah kita kumpulkan setiap bulan rasanya nilainya masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan besarnya biaya pendidikan yang harus dikeluarkan pada saatnya nanti, hal ini dikarenakan adanya  inflasi yang  mengikis nilai uang kita.
Dengan demikian perencanaan keuangan yang kita buat harus memperhitungkan pula tingkat inflasi yang sekarang ini rata-rata misalnya sebesar 8 % per tahun.
Jadi jika misalnya biaya pendidikan untuk  meraih sarjana saat ini adalah sebesar
Rp.100.000.000, mungkin 15 tahun lagi saat anak kita masuk perguruan tinggi, biaya pendidikan akan membengkak menjadi ratusan juta rupiah.
Berikut ini adalah rumus yang dapat digunakan untuk menghitung biaya pendidikan, pada masa yang akan datang jika memperhitungkan faktor inflasi.
Asumsi :
Biaya Pendidikan Saat ini : 100.000.000
inflasi : 8 % ( sekedar contoh sesuaikan dengan kondisi sekarang )
Umur anak 3 thn (15 thn lagi untuk mempersiapkan biaya PT)
Saya akan coba menjelaskan dengan beberapa cara :
Menggunakan Rumus Nilai Masa Depan
FV = PV (1 + i) ^n
Keterangan :
FV = Future Value / Nilai Mendatang?
PV = Present Value / Nilai sekarang
i = Rate / Tingkat Bunga / Inflasi?
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)
FV = 100000000 (1+8 %)^15
Menggunakan Program Microsoft Excel.
Buka Ms. Office Excel
Klik Formula > Financial > FV. Akan muncul gambar berikut ini :
Description: http://www.edyutomo.com/pru/images/stories/formula.png
Masukkan data yang anda miliki. Untuk contoh ini, data yang dimasukkan adalah:
• Rate: kenaikan dana dalam setiap periode yang ditentukan. Di kasus ini, kenaikan biaya pendidikan adalah 8%, jadi masukkan data 0,08.
• Nper: periode yang diinginkan. Untuk kasus ini, masukkan angka 15 (untuk 15 tahun).
• Pmt: jumlah pembayaran. Untuk kasus ini dikosongkan saja.
• Pv: Present Value alias nilai uang pada saat ini. Untuk kasus ini, masukkan 100000000
• Type: Untuk type payment pada kasus ini masukkan angka 0.
maka akan didapatkan angka : FV = 317,216,911.42Artinya : biaya pendidikan untuk kuliah anak pada masa 15 tahun yang akan datang adalah sebesar 317.216.911, dengan demikian besarnya biaya pendidikan saat ini sudah tidak relevan lagi jika digunakan sebagai pedoman untuk perencanaan keuangan terutama biaya pendidikan anak.
Solusinya : kita harus mempunyai instrumen investasi yang hasilnya lebih besar dari tingkat inflasi seperti di atas. Ini merupakan solusi atas kebutuhan kita akan asuransi pendidikan,  untuk membentuk dana pendidikan anak .Jadi dengan menabung/investasi , kita akan merasa lebih tenang karena resiko yang mungkin menimpa pada diri kita sudah ditanggung oleh perusahaan asuransi, disamping itu uang kita tetap aman dan dapat diambil sewaktu – waktu.
Contoh Perhitngan Asuransi Pendidikan :
Biaya Pendidikan Saat ini : 80 juta
inflasi : 12%
Umur anak 3 thn (15 thn lagi untuk mempersiapkan biaya PT)

Saya akan coba menjelaskan dengan beberapa cara :
1. Menggunakan Rumus Nilai Masa Depan
FV = PV (1 + i) ^n
Keterangan :

FV = Future Value / Nilai Mendatang

PV = Present Value / Nilai sekarang
i = Rate / Tingkat Bunga / Inflasi
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)
FV = 80 juta (1+12%)^15

2. Menggunakan Program Microsoft Excel.
Klik Formula > Financial > FV
Masukkan data yang anda miliki. Untuk contoh ini, data yang dimasukkan adalah:
• Rate: kenaikan dana dalam setiap periode yang ditentukan. Di kasus ini, kenaikan biaya pendidikan adalah 12%, jadi masukkan data 0,12.
• Nper: periode yang diinginkan. Untuk kasus ini, masukkan angka 15 (untuk 15 tahun).
• Pmt: jumlah pembayaran. Untuk kasus ini dikosongkan saja.
• Pv: Present Value alias nilai uang pada saat ini. Untuk kasus ini, masukkan 80.000.000.
• Type: Untuk type payment pada kasus ini masukkan angka 0.
maka akan didapatkan angka :

FV = 437.885.000

artinya pada saat 15 tahun lagi, nilai 80 juta saat ini akan sama dengan 437 juta. Jumlah inilah yang harus Anda siapkan untuk biaya Perguruan Tinggi anak Anda.



3.      Contoh Kasus Perhitungan Asuransi Properti ( Kendaraan)
            Pada umumnya, setiap perusahaan asuransi menawarkan dua jenis perlindungan yang sama yakni Comprehensive (All Risk) dan Total Lost Only (TLO). Comprehensive (All Risk) adalah ganti rugi oleh perusahaan asuransi atas kerugian sebagian atau keseluruhan mobil akibat kejatuhan benda, kebakaran, perbuatan jahat, pencurian, perampasan, tabrakan, benturan atau kecelakaan lalu lintas lainnya. Sedangkan, Total Lost Only (TLO) adalah ganti rugi yang hanya akan diberikan perusahaan jika mobil mengalami kerusakan total atau di atas 75%.
Namun, ada hal yang membedakan produk perusahaan asuransi yang satu dengan perusahaan lainnya. Apa? Yaitu masalah premi yang ditawarkan masing-masing perusahaan. Untuk lebih jelas, berikut perbedaannya.
ACA
Premi
Premi Asuransi Mobil
Non Truck
All Risk
TLO
0 – 100 juta
3,00%
0,80%
100 – 150 juta
2,50%
0,80%
150 – 300 juta
2,00%
0,80%
300 – 500 juta
1,75%
0,80%
500 – 800 juta
1,50%
0,80%
>800 juta
1,50%
0,80%
Truck
2,50%
0,90%










Perluasan jaminan
Perluasan Jaminan
Resiko
Premi
All Risk
TLO
Tsunami dan gempa bumi
0,15
0,05
Banjir
0,35
0,13
Kerusuhan
0,35
0,13
Terorime dan sabotase
0,15
0,05
Perhitungan
Misalnya, Anda memiliki mobil dengan merek Etios Valco dengan perkiraan harga Rp 135.500.000,00. Anda akan mengasuransi mobil tersebut dengan memilih perlindungan All Risk dari ACA dan dengan tambahan perluasan jaminan banjir, kerusuhan, dan sabotase. Adapun, besarnya premi yang akan Anda bayar adalah sebagai berikut:
Description: m

Premi
Besarnya premi yang diberikan oleh Sinar Mas yaitu:
·         Untuk perlindungan Comprehensive (All Risk) rincian preminya yaitu jika harga mobil > 500 juta premi yang ditawarkan 2,5% dan jika harga mobil <500 juta premi yang ditawarkan 3,25%.
·         Untuk perlindungan Total Lost Only (TLO) sebesar 1,5%.


Perhitungan
Anda memiliki mobil Toyota Rush dengan perkiraan biaya Rp 226.000.000,00. Mobil tersebut akan Anda asuransikan di perusahaan Sinar Mas dengan menggunakan perlindungan All Risk. Berapakah premi yang akan Anda bayar per tahunnya? Berikut rinciannya:
Description: m1
Jadi, besarnya premi yang akan Anda bayar per tahunnya adalah sebesar

4.      Contoh Perhitungan Asuransi Harta benda yang dipertanggungkan
Kami menyarankan Anda untuk membuat perincian mengenai harta benda atau kepentingan yang akan diasuransikan:
Jumlah Uang Pertanggungan
Sum Insured (jumlah uang pertanggungan) dipergunakan sebagai dasar untuk :
1.      Menentukan maksimal tanggung jawab asuransi atas kerugian yang Anda alami
2.      Besar premi asuransi yang akan dibayarkan biasanya premi = rate x sum insured
Besarnya jumlah pertanggungan ditentukan oleh Anda sendiri karena pada umumnya Anda yang lebih mengetahui nilai sebenarnya dari harta benda atau objek yang akan diasuransikan. Besar uang pertanggungan bukan kami yang menentukan. Kami hanya dapat memberikan rekomendasi atas perkiraan nilai atau metode pendekatan penentuan nilai uang pertanggungan tersebut.
Yang terpenting nilai uang pertanggungan tersebut haruslah yang wajar sesuai dengan kondisi saat itu, tidak melebihi dan tidak kurang.
Under Insurance
Jika besar uang pertanggungan lebih kecil dari nilai harta benda yang sebenarnya, dalam hal demikian jika terjadi klaim maka terjadi ganti rugi prorata.  Sedangkan jika terjadi kerugian total loss maka kami mengganti maksimal nilai pertanggungan.
Contoh :
Mobil nilai sebenarnya 100 juta rupiah, diasuransikan 75 juta rupiah.
·         Jika terjadi klaim senilai 20 juta rupiah maka kami mengganti sebesar 75 / 100 x 20 juta rupiah = 15 juta rupiah. Sisanya menjadi tanggungan Anda sendiri.
·         Jika terjadi klaim total maka kami mengganti sebesar maksimal nilai pertanggungan yaitu 75 juta rupiah.
Over Insurance
Jika uang pertanggungan melebihi dari nilai sebenarnya dari harta benda yang diasuransikan. Jika terjadi klaim total kami akan mengganti sebesar harga wajar sebenarnya.
Contoh :
Jika mobil senilai 100 juta rupiah diasuransikan senilai 150 juta rupiah. Jika terjadi klaim total maka kami akan mengganti sebesar harga wajar yang sebenarnya dari mobil tersebut, maksimal 100 juta rupiah.
Kami menyarankan agar jumlah nilai pertanggungan asuransi dimasukkan nilai wajar sebenarnya. Jika terjadi penyesuaian harga atas harta benda dimaksud maka nilai pertanggungan asuransinya dapat disesuaikan dengan memberitahukan kepada kami untuk dibuatkan amandemen/ endorsement.
Perhitungan Premi
Premi asuransi merupakan hasil perkalian tarip premi asuransi terhadap jumlah uang pertanggungan. Premi = Tarip x Jumlah uang Pertanggungan
Besarnya tarip premi asuransi biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
·         Jenis asuransi, penggunaan objek harta benda yang diasuransikan
·         Luas jaminan yang diambil, jaminan-jaminan tambahan
·         Pengalaman klaim/ Loss Rasio, Tingkat risiko atau kemungkinan terjadinya kerugian,




Sumber :